Niat Pensiun

pensiun.png

HOREEE niat pensiun semakin dekat. Sejak sembuh dari COVID akhir tahun lalu, saya memutuskan lebih fokus mengajar dan praktek saja di Selalu ada harapan. Cukuplah memimpin LK3 selama 19 tahun. Meski rekan pemimpin LK3 dan Pelikan masih keberatan, tapi saat ini saya merasa jauh lebih lega. Karena kepemimpinan operasional telah dibantu Robert Rajagukguk, PhD, Psikolog Klinis. Selain itu dalam enam bulan terakhir kami merekrut  8 staf baru, sehingga saat ini ada 14 tenaga staf kantor.

Sementara itu roda yayasan dikendalikan Ichwan Chahyadi, Aileen mamahit, Nona Pooroe, dan kawan-kawan BPH LK3. Satu-dua pengurus ada yang berhenti masa jabatannya, seperti Illyana Widodo yang  memilih mengembangkan pemuridan wanita di  gerejanya. Tuhan mengirimkan pemimpin baru. Saat ini Ichwan Chahyadi  dibantu Aileen Mamahit, Nona Pooroe, Nursini Sihombing, Melinda Haryanto, Juliana prijadi dll. Beberapa leader lama masih aktif seperti Linawati Kumala, Alim & Aci Soegiharto, Duvinse dan Delila.  Mereka mendukung team PKSK,  sertifikasi konselor dan sarana-prasarana.

Saat ini ada 80 Konselor dan psikolog spesialis menemani kami di Pusat Konseling Selalu ada harapan.  Selain itu lebih 200 volunteer terlibat dalam pelayanan LK3, di pelbagai bidang pelayanan di pusat dan daerah. Ada yang aktif sebagai team Zoominar, sertifikasi,  akademis, kemitraan, sarana prasarana,  team media, konselor di rumah Konseling, perwakilan Konselor, dsb. Kebanyakan mereka alumni, sahabat LK3 dan pembelajar Konseling di LK3.  

Oleh anugerahNya Komunitas semakin berkembang, sepanjang 2021 ada 400 pembelajar konseling aktif yang studi 2-4 tahun. Selain itu lebih 1500 yang aktif belajar dari program kursus Konseling-Parenting selama 5-25 Minggu.

Meski menunda pensiun, saya  merasa jauh lebih lega karena semakin banyak teman ikut memimpin dan bertumbuhnya jumlah alumni yang pernah belajar di LK3, dengan semangat visi yang sama:

Rindu melihat tersedianya Konselor dan pusat Konseling secara merata di Indonesia. Konseling menjadi gaya hidup serta Profesi Konselor dihargai setara psikolog dan psikiater (2030)”

 

Julianto Simanjuntak 
Roswitha Ndraha

Previous
Previous

Cerita Anak Ke-3 Kami

Next
Next

Sakit Sekali Rasanya