Cerita Anak Ke-3 Kami
Anak ‘ketiga’ kami lahir di tengah masa transisi, krisis dan sangat sulit. Saat mendapatkan visi besar agar tersedia konselor secara merata di tanah air. Tidak mudah menyambut kelahirannya. Beda dengan anak pertama dan kedua Jo & Ze (1993 & 1997). ‘Mengandung’ anak ketiga bisa dibilang cukup lama, dan kelahirannya pun terbilang sulit, seperti melewati proses cesar.
Setelah lahir, ‘anak ketiga’ kami ini sempat kurang terurus. Sebab Saya dan Wita sibuk memulai karier sebagai Penulis, sebagai penopang kehidupan ekonomi yang sulit. Setelah lima tahun hampir kami lepaskan atau berikan kepada orang lain, karena tidak sanggup membesarkannya. Namun tidak ada yang mampu menerima tugas tsb.
Pada tahun ketujuh, anak itu mendadak terkenal dan jadi primadona. Banyak yang suka. Bukan karena lucu, tapi karena keunikannya. Banyak yang mencari dan ingin bertemu. Karena anak ketiga, kami jadi sering diundang berbicara tentang anak itu dan masa depannya. Lebih 100 kota, 30 propinsi dan 16 negara.
Sempat saat usia 11-15 tahun, kami benar-benar susah. Harus meninggalkan anak tsb dan pindah ke Salatiga. Banyak sahabat pembelajar tidak terlayani dengan baik. Kami juga terpaksa menolak banyak undangan. Tapi dia tetap bertumbuh dengan pergelutan yang tidak mudah.
Saat ini anak ketiga yang kami beri nama ElKaTiga itu sudah 19 tahun. Usia remaja yang lagi bertumbuh. Kami mengangkat lebih banyak orang mengurusnya. Dia terus berpartisipasi membantu banyak orang.
ElKaTiGa, berkembang dengan tidak mudah. Banyak yang suka belajar dengan anak ini, menemukan diri serta panggilannya. Ada juga yang kurang suka dan kecewa, karena biasalah anak remaja ini yang sedang tumbuh ini tak selalu menyenangkan. Atas nama pribadi dan keluarga, kami meminta maaf jika sikap anak ketiga atau kami sendiri pernah mengecewakan.
Sekarang anak yang beranjak dewasa ini kami titipkan kepada teman-teman yang mengurusnya. Ada yang bernama STAF, sebagian diurus teman yang bernama PENGURUS. Juga ditemani sahabat kami bernama VOLUNTEER yang secara sukarela membantu ElKaTiGa bertumbuh. Kini para sahabat si ElKaTiGa yang bernama KOMUNITAS ada di pelbagai kota, propinsi dan mancanegara.
Sebagian rekan ElKaTiga yang pernah merasa kecewa ada yang masih berkomunikasi. Mereka datang dengan Jiwa besar memberi masukan dan saran konstruktif agar ElKaTiGa bisa bertumbuh lebih baik di usianya ke 19. Mereka ingat, anak kami ini pernah menolong mereka menemukan diri dan pulih dari banyak luka masa lalu. Terima kasih sahabat ElKaTiga
Terakhir ini pesan dari anak kami:
“Terima kasih ya untuk semua sahabatku… kalian baik sekali. Maafkan ElKaTiGa ya kalau ada salah. Apresiasi aku khususnya untuk 1500 teman yang lagi belajar sama ElKaTiGa di bulan september ini. Khususnya rekan pembelajar sertfikat dan kelas S2/S3. Kalian mengorbankan banyak hal supaya bisa belajar bareng aku dan teman2. Salam ya untuk keluarga dan sahabat kalian. Bilang dari aku: ElKaTiGa”
Julianto Simanjuntak
Catatan harian