Misi Konseling LK3 di Eropa
Catatan perjalanan 11 Sep sd 3 Okt 2024
Visi LK3 ialah agar Konseling menjadi gaya hidup, dan Konselor tersedia secara merata bagi masyarakat Indonesia.
Sejak misi layanan Konseling mulai tersebar di banyak kota Indonesia, kami mengingat akan kebutuhan masyarakat Indonesia diaspora. Mereka yg tinggal di lintas negara. Maka sejak 2016 kami rutin mengunjungi masyarakat Indonesia di beberapa negara di Asia, US, Ausie dan Eropa. Kami senang diundang di pelbagai komunitas.
Sejak 11 Sep kami melakukan kunjungan ke beberapa komunitas LK3 di Eropa. Dua negara baru yang kami kunjungi berbagi visi ialah Praha-Ceko dan Norwegia. Kami sengaja menunda kunjungan ke Malta dan Turki supaya bisa ke sana.
Di Belanda, pertama-tama kami melakukan pertemuan dengan pengurus LK3 Eropa, membahas Retreat Keluarga Kreatif Internasional, di Swiss Sep 2026. Juga mengevaluasi retreat LK3 Eropa di belanda Sep tahun lalu.
Selamat dua hari berturut-turut kami melakukan pembinaan dan sharing bersama Komunitas LK3 Belanda. Ada Kak Rachella, Kak Helen, Kak santi, Tante Nanny, dan lainnya. Datang juga alumni LK3 dari Swiss Kak Demita dan Perancis, Kak Ermyta dan Kak Joice.
Selain itu kami memenuhi undangan GKIN Belanda untuk pembinaan orangtua dan remaja tentang Konflik Keluarga. Jemaat GKIN adalah salah satu jemaat Indonesia terbesar di Belanda. Bu Santi (Ibu Gembala GKIN) dan aktifis pelayanan konseling GKIN (Kak Lisa) adalah pengurus LK3 Belanda. Kamis juga sempat rapat khusus dengan Hamba Tuhan dan majelis GKIN yang mengelola bidang Konseling GKIN.
CEKO
Tanggal 16 kami menuju Praha-Ceko. satu negara yang penah berakar dalam ideologi Komunis, sebelumnya bernama Cekoslowakia. 1 Jan 1993, kedua negara berpisah sepakat satu bernama Ceko dan satunya Slowakia. Selain beristirahat kami sengaja membangun komunikasi dengan Pemimpin Gereja Indonesia satu-satunya di Ceko, Ps. Billy dan Istrinya Jenny. Keduanya adalah lulusan ITB Bandung.
Mereka dikaruniai 4 anak, dan semuanya menikmati pemeliharaan Allah selama 7 tahun di Ceko. Selama dua hari kami sharing bagaimana membangun kesehatan mental jemaat. Bu Jenny berencana akan ikut belajar Konseling tahun depan.
Kota Praha terkenal sangat indah, terutama penataan kota dengan gedung yang sangat tua tapi terawat dengan baik. Kami juga mengunjungi dua pusat kamp konsentrasi Nazi, yang masih terawat dengan baik. Sebagai daerah wisata historik. Kami melihat penjara, asrama, kuburan, Sinagoge, hingga pusat kota khusus orang Jahudi disana. Kami juga sempat melihat gereja yang sangat megah dan sudah berdiri selama 500 tahun. Mengagumkan sekali. Mirip dengan megahnya satu gereja tua di Koln Jerman, di perbatasan dengan Belanda, sehari sebelum ke Praha. Kita dibuat tercengang, melihat arsitek gereja 5 abad lalu. Meski sudah tinggal menjadi warisan budaya. Di Ceko kami ditemani Guide bernama Robert, yang sedang ambil PhD di Kota ini
Tanggal 20 kami menuju Berlin, Jerman. Melihat pusat kota Wittenberg dimana Martin Luther Reformator besar dan mengabdi, mengajar, dan mencetuskan reformasi tahun 1517. Kami beruntung melihat langsung gereja dimana dia memakukan 95 TESIS di Gereja kastil Wittenberg, Jerman yang sangat terkenal. Gerejanya megah, terawat dengan baik. Banyak sekali wisatawan berkunjung di Kota yang tidak begitu besar namun sarat dengan kenangan sejarah reformasi. Kota terawat indah. Saat ini jemaat Protestan di Jerman hanya tinggal sekitar 22 persen saja (19,1 Juta). Kami juga sempat mengisi Ibadah di GBI Berlin, yang digembalakan oleh Ps Yenni. Selama jalan di Berlin kami ditemani Michael, dan juga seorang Guide bernama Naia, putri Bali kelahiran Jakarta.
Dari Berlin kami menuju Mulhouse Perancis, tempat tinggal ketua LK3 Eropa Kak Joice. Dialah yang mengkordinir kedatangan kami ke Eropa bersama pengurus lainnya.
Kami dibawa sejenak liburan melihat kebun anggur dan suasan kota kecil namun menyenangkan. Besoknya kami ke Zurich Swiss bertemu komunitas LK3 Swiss sharing bersama di rumahnya Kak Rosanna. Senang bertemu ketua PERKI Swiss, Kak Vivien, Kak Mercy, Kak Susy, dkk.
Kami Menginap satu malam di Kediaman Kak Wanda (Pembelajar LK3) di Zurich agar ada kesempatan mengunjungi Danau Blausee yang terkenal indah, ditemani Kak Mondang.
Lalu kami kembali istirahat di Mulhouse perbatasan Perancis dan Swiss yang jaraknya hanya 2 jam perjalanan dengan mobil. Istirahat yang baik difasilitasi kak Joice Siahaan yang mondar mandir menemani kami, selalu memberi semangat. Kami sangat senang diundang makan bersama keluarga kecilnya. Mengenal suaminya Lois & kedua anak mereka Paul dan Debora
Setelah itu kami menuju Stavanger Norwegia. Kota kecil berpenduduk 150.000 ribu jiwa itu sangat indah. Meski sepi, dan sangat dingin namun kehangatan orang Indonesia disana menghangatkan hati kami. Kami sharing seputar tema Dinamika Parenting anak di Eropa pada sabtu siang, lalu sesi kedua hari minggu malam. Sekitar 16 orang hadir di acara tsb. Kami senang mengenalkan visi Konseling LK3 disana.
Terima kasih Bang Donni dan kak Woro yang mengkordinir acara di Norway. Juga satu pengurus LK3 Eropa, kak Demita Klassen yang sengaja menemani kami dari Swiss ke Norway selama dua hari. Kami berharap ada beberapa yang akan belajar Konseling dari Stavanger tahun depan.
Setelah itu kami kembali ke Amsterdam, sebelum kembali ke Jakarta. Kami ditemani jalan seputar Rotterdam, Delf dan Leiden. Banyak yang menarik dari perjalanan melihat keindahan kota. Terima kasih Om Kwan dan Tante Nany, Juga Helen dan Suami yang menemani kami selama dua hari penuh. Dengan menu sharing tentang Konseling
Kami bersyukur sore ini tiba kembali di Jakarta dengan selamat. Terima kasih khususnya Kak Joice dan teman2 Pengurus LK3 Eropa, khususnya yang di Belanda, Swiss, Perancis. Tks Om Kwan dan tante Nanny, Om Max dan tante Silvi, Om Albert dan Tante Elly, Pak Stanley dan Bu Santi, Helen dan kel yang mendukung kami selama di Belanda. Juga teman2 komunitas LK3 lainnya yang mendukung misi ini dalam doa. Ini adalah kali kelima kami diundang sharing pelayanan Konseling di Eropa.
Julianto Simanjuntak
Roswitha Ndraha